Penantian Ramadan
Ramadan
Kini kau datang lagi
Manusia beriman saban tahun menantimu
Moga calar-calar dosa dapat dihapus
Moga iman ketakwaan makin menebal
Moga rasa jiwa mukmin kian bertimbun
Ramadan
Manusia beriman menanti hadirmu
Malam siang perkaya keimanan di dalam dada
Inilah pesta ibadat sudah ditunggu
Inilah kunci menebal iman sudah dibuka
Inilah panggilan beduk yang saban hari di nanti
Ramadan
Kau tetap datang di sampingku
Terkedu aku bulan mulia seperti ini
Dada akhbar saban hari terpampang
Betapa jahilnya manusia
Anak tidak berdosa menjadi korban
Layakakah bayi ini dibunuh sebegitu kejam
Kembalikah kita ke zaman jahiliyah?
Kau datang
Semangat bulan mu tiada kisah
Betapa kemungkaran kian melebar
Betapa dosa sudah habis dibilang
Aduh
Malunya aku seorang insan
Al Quran dan Hadis hanya jadi pameran
Di almari atau rak-rak usang
Hanya berapa kerat hambamu mengambil kisah
Terkedu aku mendakap diri
Bagaimana dosa terus di hambat dosa
Bagaimana cerita duka ini dapat dipadam
Moga insan beriman tahu meletakkan iman
Di mana suara menamatkan kemungkaran ini
Ya, suara inilah yang ku nanti
Tapi bila dapat menamatkan
Riwayat dosa yang bersusun ini
Seakan berita biasa
Tiada sesal di hati pemilik iman
Aduh, datanglah suara keramat
Tamatkan segera riwayat dosa ini
Aku malu bersamamu, Ramadan.
No comments:
Post a Comment