Pitunang Nabi Daud
Hai Himan Hu Himan Tawau
Hindui Berjuntai di rusukku
Ameh sumiang di mulutku
Bintang semambu di mulutku
Itu nan aku panahkan kepada hati jantung si anu
Mengujur dengan bulunya
Mengeletek dengan hatinya
Mencucur dengan peluhnya
Itulah maka sebab sujud, rindu, dendam, kasih, saying terhadap kepadaku
Mendengarkan pitunang Nabi Daud, suaraku
Aku panahkan kepada bulan, bintang dan matahari
Nanku kerap padam tengah hari
Aku panahkan kepada batu gadang lagi belah
Aku panahkan kepada kayu gadang urat temu sakah
Air hilir terhenti-henti
Mendengarkan pitunang nabi Daud, suaraku
Gelak terbehak mayat dalamkubur
Mendengarkan pitunang nabi Daud, suaraku
Berkat kebesaran Lailahaillah – Hu Allah
Friday, November 16, 2007
Saturday, August 11, 2007
Pejuangku
Pejuangku
Untuk Saudaraku di Tanah Segenting Kra
Darah dan air mata
adalah permainan untuk saudaraku
apakah ini harganya untuk sebuah pengorbanan
meskipun engkau dipijak dihina, namun
atas nama maruah sebuah bangsa
kau harus bangun dan kibarkan obor kemenangan
entah bila kemenangan itu menjadi hak milik
namun, engkau harus bangkit dan terus bangkit
kabarkan kepada anak cucumu
perjuangan ini diteruskan
tak ada hujungnya
bila noktah akan menyatakan berhenti
aku berada di sini
kan ku kirim doa perjuangan
kan ku kirim seribu pengharapan
cuma satu yang ku pesan
selagi engkau nama PEJUANG
tak akan berhenti
perjuangan ini demi
maruah agama dan bangsa yang
pernah tercalar dan dicalarkan
oleh manusia yang tiada naluri manusiawi
al-fatihan pejuangku.
Tokakil
Bera 30 Julai 2007
Untuk Saudaraku di Tanah Segenting Kra
Darah dan air mata
adalah permainan untuk saudaraku
apakah ini harganya untuk sebuah pengorbanan
meskipun engkau dipijak dihina, namun
atas nama maruah sebuah bangsa
kau harus bangun dan kibarkan obor kemenangan
entah bila kemenangan itu menjadi hak milik
namun, engkau harus bangkit dan terus bangkit
kabarkan kepada anak cucumu
perjuangan ini diteruskan
tak ada hujungnya
bila noktah akan menyatakan berhenti
aku berada di sini
kan ku kirim doa perjuangan
kan ku kirim seribu pengharapan
cuma satu yang ku pesan
selagi engkau nama PEJUANG
tak akan berhenti
perjuangan ini demi
maruah agama dan bangsa yang
pernah tercalar dan dicalarkan
oleh manusia yang tiada naluri manusiawi
al-fatihan pejuangku.
Tokakil
Bera 30 Julai 2007
Dunia Puisiku
DUNIA PUISIKU
Inilah dunia puisiku
kan kuadunkan memori
suka dan duka dalam
alunan irama puisi
Kan ku laungkan suara puisiku
kan ku jadikan diari indah
buat peninggalan jejakku
kan ku tinggalkan
untuk insan yang masih ada
cinta dan mencintai
tentang kehebatan dunia puisi
Selamat datang tetamuku
Kan ku sambutmu dengan rangkulan indah
Kutebarkan tikar lusuhku
duduklah dan bersilalahh untuk insan bernama lelaki
duduklah dan bersimpuhlah insan bernama perempuan
Mari kita bersama
bercerita dan berpenglipur lara
Kita adunkan suka duka kita
cerita indah dan duka kita
dalam alunan gerak irama
bernama PUISI
Tanda sebuah persahabatan
dalam duna maya.
Daripada:
Tokakil.
Inilah dunia puisiku
kan kuadunkan memori
suka dan duka dalam
alunan irama puisi
Kan ku laungkan suara puisiku
kan ku jadikan diari indah
buat peninggalan jejakku
kan ku tinggalkan
untuk insan yang masih ada
cinta dan mencintai
tentang kehebatan dunia puisi
Selamat datang tetamuku
Kan ku sambutmu dengan rangkulan indah
Kutebarkan tikar lusuhku
duduklah dan bersilalahh untuk insan bernama lelaki
duduklah dan bersimpuhlah insan bernama perempuan
Mari kita bersama
bercerita dan berpenglipur lara
Kita adunkan suka duka kita
cerita indah dan duka kita
dalam alunan gerak irama
bernama PUISI
Tanda sebuah persahabatan
dalam duna maya.
Daripada:
Tokakil.
Subscribe to:
Posts (Atom)