Monday, June 1, 2009

Musibah






Al-Hadid (22 -23)


سُوۡرَةُ الحَدید
مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ۬ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَلَا فِىٓ أَنفُسِكُمۡ إِلَّا فِى ڪِتَـٰبٍ۬ مِّن قَبۡلِ أَن نَّبۡرَأَهَآ‌ۚ إِنَّ ذَٲلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ۬ (٢٢) لِّكَيۡلَا تَأۡسَوۡاْ عَلَىٰ مَا فَاتَكُمۡ وَلَا تَفۡرَحُواْ بِمَآ ءَاتَٮٰڪُمۡ‌ۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٍ۬ فَخُورٍ (٢٣)


Tidak ada sesuatu kesusahan (atau bala bencana) yang ditimpakan di bumi dan tidak juga yang menimpa diri kamu, melainkan telah sedia ada di dalam Kitab (pengetahuan Kami) sebelum Kami menjadikannya; sesungguhnya mengadakan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (22) (Kamu diberitahu tentang itu) supaya kamu tidak bersedih hati akan apa yang telah luput daripada kamu dan tidak pula bergembira (secara sombong dan bangga) dengan apa yang diberikan kepada kamu dan (ingatlah), Allah tidak suka kepada tiap-tiap orang yang sombong takbur, lagi membanggakan diri. (23)


Musibah

Semalam musibah datang menjemputku

Dan aku sempat bersua dengannya

Kau datang menguatkan imanku

- Mengakui keagunganMu

Kau datang meluruhkan himpunan dosaku

Hancurlah rasa ujub yang bersarang

- Dalam jiwa seorang insan

Kau datang meluruhkan kelalaianku

Kini kusemakin dekat

- Menyalakan tahmid dan zikir

- Menyalakan istighfar dan selawat

Kini

Mengertilah aku nikmat kesabaran

Yang kutanam dalam hati yang penuh kezaliman

Kau berikan musibah

- Bukan mencelakakanku

- Bukan menyeksaku

- Bukan melukakan hatiku

Kau berikan musibah

- Menguji kesabaranku

- Menguji keikhlasanku

- Mendekatkan diriku kepadaMu

Inilah masa menghadap

Yang Maha Agung

Ya Rabbi

Benarlah, air mata kesabaran

Adalah nikmat memuji kebesaranMu

Terima kasih Rabbi

Aku masih ada al-Quran

Untukku gali hikmah tersembunyi

Aku masih ada selawat

Mendekatkan diri dengan Rasulku

Aku masih ada doa

Meminta keampunan dariMu

Ku masih bisa bertasbih

Memuji kebesaranMu

Ku masih ada zikir

Menghidupkan malam penuh kesunyian

Mengertilah aku

Hati ini adalah milikMu

- Mengenal, mencintai dan mengesakanNya

- Ku serakan diri ini untukMu

- Ku berlindung dan mengadu kepadaMu

Kini, aku masih mengembara

Mencari nikmat kebesarannMu

Terhentinya pengembaraan ini

Pabila maut berada di kerongkongku

Dan tubuhku dibungkus sehelai kain putih.

Daripada:

Sarji Kasim

Bandar Bera

2 Jun 2009



No comments: