Hamparan Sejadah
Hamparan Sejadah
Hamparan sejadah inilah
menemukan aku dengan Rabbku
Waktu malam dalam kesepian
Kubasahkan wajahku dengan wuduk
Mohon keampuan dariMu, Rabbku
Betapa malam siang dipayungi dengan dosa hitam
Aku tahu
Kau Maha Pengampun dan Penyayang
Biarpun dosa berbuih seperti di lautan
Namun, sifat pengampunMu tak pernah terhenti
Kini, saban kali tetap kuberdosa
Dan tetap itu juga aku mohon ampun dariMu
Entahlah, siapalah aku tak pernah berhenti meminta
Hamparan sejadah inilah
Kumengangkat menadah tangan memohon dariMu
Memohon sesuatu dan tiada pernah berhenti
Dosa hitam pekat yang pernah tercalit dan tercalar
Mohon dari Kekasihku, moga semuanya tercabut
Hamparan sejadah inilah
Ku melihat dan menoleh ke dalam diri
Sudah beribu nikmat yang kau berikan untuk insan kerdil ini
Ku masih bisa menyedut udara segar ini hari
Ku masih bisa melihat alam yang cerah saban hari
Ku masih bisa berjalan meniti hari
Ku masih bisa menyuap sesuap nasi
Ku masih bisa menghirup seteguk air
Terima kasih Rabb, beribu nikmat kau berikan untukku
Namun, ku masih alpa
Nikmat dunia hanya untuk sementara
Hamparan sejadah inilah
Aku dapat melapangkan hati
Aku dapat menghilangkan keresahan
Aku dapat menghancurkan kegundahan
Aku dapat menghilangkan kesedihan dan keperitan
Aku merasa bahagia dan gembira bersamaMu, Rabbku
Aku memohon ampunan kepadaMu
Hamparan sejadah inilah
Aku menghimpun dan menghitung nikmat anugerah Ilahi
وَءَاتَٮٰكُم مِّن ڪُلِّ مَا سَأَلۡتُمُوهُۚ وَإِن تَعُدُّواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ لَا تُحۡصُوهَآۗ إِنَّ ٱلۡإِنسَـٰنَ لَظَلُومٌ۬ ڪَفَّارٌ۬
"Jika kamu menghitung nikmat Allah, nescya kamu tidak akan sanggup menghitungnya" (QS, Ibrahim: 34)
Rezeki melimpah ruah yang kau anugerahkan
Nikmat kesejahteraan yang kuperoleh
Rupa paras kau anugerahkan kepadaku
Semuanya tersedia terhidang di depan mata
Maka berkata Allah swt;
فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
"Maka nikmat Rabb kamu manakah yang kamu dustakan"(QS, Ar-Rahman; 13)
Hamparan sejadah inilah
Menghitung nikmat tiada tara
Kesempurnaan tubuhku
Namun kumasih tiada menyedari
Aku masih resah
Aku masih sedih
Aku masih gelisah
Aku masih gundah
Meskipun:
Aku masih ada nasi untukku suap
Air segar untuk kuteguk
Kesihatan berpanjangan dan
udara untukku hirup, maka
bersyurlah dengan nikmat Allah
وَفِىٓ أَنفُسِكُمۡۚ أَفَلَا تُبۡصِرُون
"Dan, pada dirimu sendiri, maka, apakah kamu tidak memperhatikan" (QS, Adzariyat: 21)
Atas hamparan sejadah inilah
kumemohon kepada Rabbku
Janganlah aku termasuk;
وَمَا ذَرَأَ لَڪُمۡ فِى ٱلۡأَرۡضِ مُخۡتَلِفًا أَلۡوَٲنُهُ ۥۤۗ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَأَيَةً۬ لِّقَوۡمٍ۬ يَذَّڪَّرُونَ
"Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka menginkarinya"(Qs, An-nahl:83)
Aku memohon keampuan dariMu
Permintaan ini tiada kan berakhir
Hingga Malaikat Maut datang menjemputku
- Dan aku bersedia menanti hari itu
No comments:
Post a Comment